Jakarta: Rapat terbatas antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menteri-menteri bidang ekonomi dan sejumlah pelaku usaha seperti para direktur utama Bank BUMN, di Istana Negara, Jakarta, baru saja ditutup, Kamis (9/10) dini hari tadi. Pertemuan tersebut juga dihadiri Deputi Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), MS Hidayat.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil, kepada wartawan mengatakan, keputusan yang dihasilkan dalam rapat terbatas tersebut adalah, pemerintah kembali mensuspend atau menghentikan sementara perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga hari ini.
Kemungkinan perdagangan saham kembali akan dibuka Jumat esok. Namun, hal itu masih menunggu hasil investigasi yang akan dilakukan BEI, sehubungan terjadinya transaksi di luar batas kewajaran.
Sofyan Djalil juga menyatakan, rapat yang terkesan mendadak ini adalah permintaan Presiden SBY untuk mengupdate informasi yang sedang terjadi di pasar finasial dan ekonomi dunia pada umumnya, serta dampak kondisi tersebut di Indonesia khususnya.
Rapat terbatas juga dimaksudkan untuk bisa mengkoordinasikan seluruh BUMN yang ada sejalan dengan keputusan yang telah ditetapkan pemerintah. Pihak BUMN juga diminta tidak berspekulasi di perdagangan valuta asing.
Menurut Menneg BUMN, penutupan BEI ini sudah sesuai dengan prosedur standar, yaitu, jika terjadi penurunan sebesar sepuluh persen, maka BEI bisa melakukan suspend terhadap perdagangan. Perdagangan saham di BEI sendiri, telah dihentikan sementara sejak pukul 11.00 Waktu Indonesia Barat, Rabu kemarin.
Penghentian dilakukan karena nilai perdagangan sangat kecil. Merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI hingga 10,38 persen, adalah tertinggi dibanding bursa efek yang ada di Asia-Pasifik, yang hanya turun sekitar 4-6 persen akibat krisis finansial yang terjadi di Amerika Serikat.
Ketua Kadin MS Hidayat menambahkan, pada pertemuan tersebut Presiden SBY meminta BUMN besar untuk melakukan buyback saham-sahamnya sebanyak mereka mau. "BUMN juga diminta menempatkan seluruh dolarnya di dalam negeri," ujar MS Hidayat.
Pemerintah meminta Kadin menyamakan persepsi dalam menghadapi situasi krisis yang terjadi di luar negeri ini. Presiden SBY juga meminta kerjasama antara pemerintah dan swasta terus dijaga, guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi dalam krisis finansial global saat ini.
No comments:
Post a Comment